AD / ART

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

LSM JIP (Jaringan Insan Peduli)
Jln.Tamtaman 1 no.44 Baluwarti Pasar Kliwon
Solo 57114
Jawa Tengah
Indonesia
ANGGARAN DASAR
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Yayasan ini bernama JARINGAN INSAN PEDULI di disingkat JIP bertempat kedudukan di Jalan Tamtaman 1 no.44 Baluwarti Solo Indonesia dan bilamana dipandang perlu dapat membuka cabang-cabang atau perwakilan-perwakilannya ditempat lain.
WAKTU DAN LAMANYA BERDIRI
Pasal 2
Yayasan ini berdiri pada hari Senen Satu Pebruari Dua Ribu Sepuluh , dan akan terus berdiri sampai waktu yang tidak di tentukan.
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Yayasan ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan maksud ialah : sebagai sarana untuk berpastisipasi didalam pembangunan, khususnya dalam menggali dan mengembangkan sumber daya. Adapun tujuan dari Yayasan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat yang serasi, seimbang, selaras antara kebutuhan material dan spiritual, untuk mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta Sumber Daya Manusia (SDM) melalui usaha-usaha yang teratur, terencana dan berkesinambungan.

KEGIATAN

Pasal 4
Untuk mencapai maksud dan tujuan seperti yang tercantum dalam pasal 3 diatas, Yayasan ini menjalankan usaha-usaha diantaranya :
1. Dalam bidang sosial yang meliputi :
a. Memberikan Sumbangan / Bantuan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan baik moril / tenaga / maupun materiil .
b. Melakukan penggalangan dana kepada anggota / masyarakat / donator lainnya dan akan di kelola a atau di berikan langsung kepada yang membutuhkan secara transparan /bertanggung jawab.
c. Memberikan bantuan korban bencana alam.
d. Memberikan bantuan kepada panti asuhan,tuna wisma,fakir miskin,gelandangan dan pengemis.
2. Dalam bidang pendidikan / komunikasi meliputi:
a. Membuat panflet atau selebaran yang bertujuan mengajak masyarakat lebih peduli ke nasip saudara-saudara yang kurang beruntung atau di timpa musibah.
b. Memberikan penyuluhan langsung kepada masyarakat agar lebih peduli dengan kesadarannya mau berbagi kepada saudara-saudara yang kurang beruntung.
c. Memberikan pendidikan kepedulian kepada sesame yang kurang beruntung kepada anak sekolah dengan mendatangi langsung ke sekolah-sekolah .
d. Memberikan penyuluhan lewat media radio,televisi,maupun media-media lainnya.
e. Memberikan Pendampingan kepada masyarakat dalam penegakan Hak Asasi Manusia (HAM), pencegahan Trafficking serta menyelenggaraan/berupaya mengakomodir aspirasi yang berkembang di masyarakat, baik di bidang IPTEK, Sosial, Ekonomi dan Politik, maupun lingkungan, meliputi penelitian, pengembangan, dan pengkajian serta komunikasi informasi dan edukasi.
KEKAYAAN
Pasal 5
Kekayaan Yayasan diperolah dari :
1. Modal Pangkal sebesar Rp. 1.000.000.00 (satu Juta Rupaih).
2. Pemberian, sumbangan–sumbangan yang tidak mengikat dari badan–badan pemerintah maupun swasta dan perorangan.
3. Warisan, hibah, hibah wasiat dan wakaf.
4. Perolehan yang lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan/atau peraturan Undang-undang yang berlaku.
5. Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai dan tujuan Yayasan.
ORGAN YAYASAN
Pasal 6
Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari Pembina, Pengawas dan Pengurus. Pengurus ini terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Duabelas Orang Koordinator, Kesemuanya diangkat oleh Dewan Pembina untuk waktu yang ditentukan selama-lamanya 5 tahun dan dapat dipilih kembali.

PEMBINA

Pasal 7
1. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota pembina.
3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota, maka seorang diantaranya diangkat sebagai Pembina.
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan.
5. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan /atau tunjangan oleh Yayasan.
6. Dalam hal Yayasan oleh karena sebap apapun tidak mempunyai anggota Pembina, maka dalam waktu Tiga Puluh hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan Rapat Gabungan Anggota Pengawas dan Anggota Pengurus.
7. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan paling lambat Tig Puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
Pasal 8
1. Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya.
2. Jabatan anggota pembina akan berakhir dengan sendirinya, apabila anggota Pembina tersebut :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat 7.
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat.
e. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
3. Dilarang untuk menjadi anggota pembina berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA
Pasal 9
1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama pembina.
2. Kewenangan pembina meliputi :
a. keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas.
c. Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan.
d. Pengesahan Program Kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
f. Pengesahan laporan tahunan.
g. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
3. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan wewenagn yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya.
PENGURUS
Pasal 10
1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan yang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua.
b. Seorang Sekretaris.
c. Seorang Bendahara.
2. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Ketua Umum.
3. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Sekretaris Umum.
4. Dalam hal diangkat lebih 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat menjadi Bendahara Umum.
KEANGGOTAAN PENGURUS

Pasal 11

Keangotaan Pengurus berakhir karena:
1. Meniggal dunia.
2. Mengundurkan diri.
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5. Masa Jabatan berakhir.
6. Tidak aktif secara berturut turut 1 (satu) tahun.
Bila terdapat suatu lowongan dalam susunan pengurusan, maka Pembina berhak mengisi lowoangan tersebut.
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
Pasal 12
1. Pengurus bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk kepentingan Yayasan.
2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan pembina.
3. Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan persetujuan dari Pembina.
4. Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal mengikat Yayasan sebagai penjamin utang, membebani Kekayaan Yayasan demi kepentingan lain.

PENGAWAS

Pasal 13
1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang di antaranya dapat diangkat sebagi Ketua Pengawas.
KEANGGOTAAN PENGAWAS
Pasal 14
Jabatan Pengawas berakhir apabila :
1. Meninggal Dunia.
2. Mengundurkan Diri.
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahu.
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
5. Masa Jabatan berakhir.
TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS

Pasal 15

1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas Pengawas untuk kepentingan Yayasan.
2. Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas.
3. Pengawas berwenang memeriksa dokumen, pembukuan dan memasuki bangunan halaman atau tempat yang dipergunakan Yayasan.
4. Mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Pengurus dan memberi peringatan kepada pengurus.
RAPAT-RAPAT

Pasal 16

Rapat yayasan terdiri dari rapat pembina, rapat pengurus, rapat pengawas, dan rapat gabungan.
a. Rapat Pembina :
1. Rapat pembina diadakan paling lambat sedikit sekali dalam satu tahun, paling lambat dalam waktu lima bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan.
2. Panggilan rapat pembina dilakukan oleh pembina secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat tujuh hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
3. Rapat pembina dipimpin oleh ketua pembina, dan jika ketua pembina tidak hadir atau berhalangan, maka rapat pembina akan dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari anggota pembina yang hadir.
4. Setiap rapat pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatngani oleh ketua dan sekretaris rapat.
b. Rapat Pengurus :
1. Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih pengurus, pengawas atau pembina.
2. Panggilan rapat pengurus dilakukan leh pengurus yang berhak memwakili pengurus.
3. Rapat pengurus diadakan ditempat kedudukan yayasan atau ditempat kegiatan yayasan.
4. Rapat pengurus dipimpin oleh ketua umum.
5. Apabila ketua berhalangan hadir, maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang anggota pengurus yang dipilih oleh dan dari pengurus yang hadir.
c. Rapat Pengawas :
1. Rapat pengawas dapat dilakukan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pengawas atau pembina.
2. Rapat pengawas diadakan ditempat kedudukan yayasanatau ditempat kegiatan yayasan.
3. Rapat pengawas dipimpin oleh ketua pengawas.
4. Apabila ketua pengawas berhalangan hadir, maka rapat pengawas akan dipimpin oleh salah seorang pengawas yang dipilih oleh dan dari pengawas yang hadir.
d. Rapat Gabungan :
1. Rapat gabungan adalah rapat yang didakan oleh pengurus dan pengawas untuk mengangkat pembina.
2. Rapat gabungan diadakan paling lambat 30 hari terhitung sejak yayasan tidak lagi mempunyai pembina.
3. Pemanggilan rapat dilakukan oleh pengurus.
4. Rapat gabungan dipimpin oleh ketua pengurus, apabila ketua berhalangan maka pimpinan rapat dipimpin oleh ketua pengawas.
5. Apabila keduanya tidak hadir maka, rapat gabungan dipimpin oleh pengurus atau pengawas yang pilih oleh dan dari pengurus dan pengawas yang hadir.
PEMBUKUAN DAN PERTANGGUNG JAWAB
Pasal 17
Tahun buku Yayasan adalah tahun almanak. Pembina diwajibkan membuat pembukuan yang tertib dan rapi mengenai Yayasan ini, sedangkan neraca tahunan harus disahkan oleh Rapat Pembina.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
Perubahan anggaran Dasar Yayasan dapat dilakukan atas Keputusan Rapat Pembina Pleno yang khusus diadakan untuk keperluan itu dan keputusan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota Dewan Pengurus yang hadir.
PEMBUBARAN
Pasal 19
Pembubaran Yayasan ini hanya dapat dilakukan atas dasar keputusan Rapat Dewan Pengurus yang sengaja diadakan untuk keperluan itu dan dihadiri sedikitnya ¾ dari anggota penggurus serta disetujui oleh paling sedikit 2/3 dari jumlah anggota penggurus yang hadir, sedangkan keputusan diambil atas dasar musyawarah dan mufakat, dan penyelesaian likuidasi dilakukan oleh para anggota Dewan Pengurus, kecuali rapat pembubaran menentukan lain. Jika setelah likuidasi masih ada sisa kekayaan, maka sisa kekayaan Yayasan tersebut harus diberikan kepada badan yang mempunyai tujuan dengan Yasyasan ini atau kepada badan sosial lain yang disetujui oleh rapat pembubaran.
PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur atau kurang lengkap diatur dalam anggaran Dasar ini dapat diputus oleh Dewan Pengurus dan apabila dianggap perlu dapat diatur dalam Aturan Rumah Tangga atau Peraturan lain yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.